Inilah histori asal muasal batu akik di indonesia
by admin , at 8:59 AM , have 0
comments
Batu akik adalah batu permata yang harganya sangat mahal, dan ternyata batu ini pertama kali ditemukan oleh seorang nenek yang berasal dari Jawa Tengah. Nenek itu berkediaman di lereng gunung Merapi. Dan apabila ditelusuri; mungkin masih keluarga dengan mbah Marijan dari canggahnya, warengnya, udeng-udegnya atau mungkin gantung siwurnya Mbah Marijan.
Pada suatu hari gunung merapi meletus untuk pertama kali, “entah itu pada tahun berapa” kemungkinan adalah di tahun 1006, katanya sih.
Waktu itu ada seorang nenek yang rambutnya udah uban, namun badannya ga ubanan alias sehat bugar ehehheeh. gunung sudah biasa dinaiki setiap hari untuk mencari makanan dan kayu bakar. Ketika gunung Merapi meletus, Nenek tersebut selamat dari wedus gembel yang mungkin karena Tuhan masih sayang.
Singkat cerita, sesudah gunung Merapi itu meletus; cuaca pada keesok harinya sangat bagus dan tidak seperti biasanya. Kebiasaan nenek tersebut juga tidak berubah, mengeluarkan kambing (wedus) dari kandangnya dan membawanya ke hutan. Ketika itu nenek tersebut melihat segumpal batu yang bersinar hingga menyilaukan pandangan nenek. Sang nenek pun mencoba menghampirinya, mencari tahu apa yang mengeluarkan cahaya yang indah dan terang tersebut.
Begitu mendekati batu yang itu, Nenek tersebut langsung terpesona melihatnya. Nenek mencoba mengambil batu tersebut untuk dibawa pulang, namun tidak kuat mengangkatnya. Kemudian nenek berusaha mengangkat sebagian dari batu tersebut dengan memecahkan menggunakan batu di sekitarnya.
Setibanya di lereng gunung, nenek memperlihatkan batu yang dia ambil tersebut kepada orang-orang.
“Derek-derek, kulo angsal watu akik saking nginggil gunung” (saudara-saudara, saya dapat watu akik (watu apik/batu bagus) cerita nenek kepada orang-orang. Padahal yang dimaksud mbah Mariyem dapat watu apik (batu bagus dalam bahasa jawa) dari atas gunung karena dimulutnya ada nginang, sehingga suara kata "watu apik" terdengar menjadi "watu akik".
Kemudian orang-orang pingin juga mendapatkannya, tapi sayang, bongkahan batu tersebut sudah lenyap.
Dikemudian hari ramailah orang orang menyebut batu tersebut menjadi watu akik atau batu akik.